Tidak ada yang salah dengan stigma kalau Lebaran itu harus mengunjungi Mall atau pusat perbelanjaan untuk membeli baju baru dan kebutuhan lainnya, hal itu sudah di bangun sekian lamanya secara turun temurun di perilaku masyarakat Indonesia.
Namun, semua itu menjadi salah ketika dilakukan saat sebagian besar dari masyarakat kita sedang mengesampingkan stigma itu demi bertahan hidup melawan kondisi yang terjadi saat ini.
Tapi maaf, bukan momen menyambut Lebaran lalu mengunjungi Mall untuk sebuah baju baru dan kebutuhan lainnya yang ingin saya bahas, Ini tentang zat adiksi yang terkandung di dalam Mall dan sudah menjadi candu untuk sebagian besar masyarakat kita.
Ibarat seorang junkie narkoba, yang selalu punya cara untuk mencari alasan agar bisa terus mengkonsumsinya meski harus mengabaikan hal penting di dalam diri dan kehidupannya. Itulah yang saya lihat dari zat adiksi di sebuah tempat bernama Mall.
Mirisnya lagi, sebagian pecandu Mall sudah melupakan betapa berbahayanya wabah virus covid-19 yang sedang melanda dunia saat ini. Dan ini tidak hanya terjadi di Indonesia, beberapa negara pun sudah berhasil membuat para pecandunya “relapse”.
Tapi itu hanya analogi ringan dari saya. Coba kita lihat dari sisi lain, apa mungkin karena sebagian orang sudah mulai bosan menjalani karantina dirumah saja? Jika alasannya begitu, naif sekali Anda!
Semua merasakan hal yang sama, tapi mereka rela mendedikasikan dirinya untuk bertahan dengan segala keterbatasan dari rumah demi sebuah harapan yang lebih baik untuk kemanusiaan kelak. Jadi tolong hargailah sedikit perjuangan dan dedikasi mereka.
Banyak cara dan solusi yang bisa kalian lakukan dari rumah, untuk sekedar bisa memenuhi kebutuhan. Salah satunya mungkin lewat situs e-Commerce, coba Anda bayangkan betapa mirisnya para pencetus era digital melihat fenomena adiksi mengunjungi Mall ditengah pandemi ini.
Tapi sudahlah, untuk apa mengeluhkan hal ini. Ada baiknya kita tetap fokus pada apa yang sudah kita lakukan sejauh ini. Tidak pernah ada yang sia-sia atas sesuatu yang sudah kita perjuangkan bersama, selama itu di koridor yang positif.
Indonesia dan negara lain tetap membutuhkan Mall, tapi tidak untuk saat ini. Ada hal besar yang kita butuhkan di saat sepert ini, yaitu bersatu melawan wabah virus ini walau dalam keterbatasan yang kita miliki. Kita bisa kuat atas dasar saling menghargai perjuangan yang sudah kita lakukan sejauh ini. Hargailah itu, teman!
Keep doing in a positive ways. kalau Pop UP boleh kasih saran, alangkah mulianya kalau saat ini kita mulai melirik dan memberikan dukungan penuh untuk industri lokal. Mudah kok, kalian cukup dukung mereka dengan cara membeli produknya lewat sejangkauan jari Anda melalui media digital. Cukup lakukan itu dari rumah dan Anda pun sudah memaksimalkan peran sebagai warga negara yang baik dalam meningkatkan roda perekonomian bangsa.
Temani keluarga di rumah dan beraksi untuk Indonesia lebih baik. Terima kasih atas kerjasama kalian wahai masyarakat Indonesia. #TerserahBukanJawaban